Sabtu, 12 November 2011

Penerbad Mi-35 Hind-E





Foto-foto : DETIK, ANTARA

CIPUTAT - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyerahkan 3 helikopter jenis MI-35P kepada TNI Angkatan Darat di Lapangan Terbang Pusnerbad, Pondok Cabe, Ciputat, Rabu (20/10).

Purnomo dan Dubes Rusia untuk RI, Alexander A Vivanov juga menandatangani berita acara serah terima dan secara simbolis menyiramkan air mawar dan memecahkan kendi ke heli. Acara serah terima ini juga dihadiri Wakil KSAD Letjen Suryo Prabowo, dan sejumlah anggota DPR.

Dikatakan dia, 3 heli ini dibeli setelah adanya tanda tangan antara pemerintah Indonesia dengan Rusia dengan menggunakan fasilitas state credit pemerintahan Rusia sebesar US$ 56.100.000 atau setara dengan Rp 64.515.000.000. Harga itu termasuk pencakupan persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat.

Menurut dia, pesawat buatan Rusia ini akan menambah kekuatan TNI AD. Saat ini, TNI AD sudah mempunyai 11 helikopter generasi baru yang cukup handal. Dengan perincian, 5 buah helikopter MI-35P, 6 buah MI- 17V-5.




JAKARTA - Tiga unit Helikopter Mi-35P milik TNI Angkatan Darat menjalani uji terbang setelah tiba di Indonesia pada akhir September 2010. Uji terbang dilaksanakan di landasan Skuadron Teknik 021 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, mulai Selasa (12/10).

Ketiga unit helikopter yang menjalani uji terbang itu bernomor ekor HX-3503, HX-3504, dan HX-3505. Uji terbang pertama dijalani helikopter Mi-35P bernomor ekor HX-3503 dengan pilot Rusia Vallery Khalasnikov.

Sedangkan dalam uji itu sebagai ko-pilot, merangkap test pilot maintenance Letkol CPN Made Ardana dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Selain pilot dan ko-pilot ikut dalam penerbangan uji seorang flight engineer Rusia Maxim Kurchkov serta pendamping dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat Letkol Herry.

Pengujian dilakukan mulai uji fungsi di darat dan di udara dengan ketinggian sekitar 5.000 kaki dengan rute Halim Perdanakusuma-Atang Sandjaya (Bogor).

TNI Angkatan Darat sebelumnya telah memiliki dua unit heli serbu buatan Rusia itu. Dengan kedatangan tiga unit Heli Mi-35 itu, maka kini TNI Angkatan Darat telah memiliki lima unit helikopter Mi-35P dan bermarkas di Skuadron 31/Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Tiga unit heliopter tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dari Rusia pada pekan depan.


SEMARANG - Pihak Rusia telah menyelesaikan tiga perakitan helikopter serbu Mi-35 yang rencana penyerahannya akan dilaksanakan pada awal Oktober ini.

Pesawat ini merupakan realisasi pembelian yang ditandatangani antara pemerintah RI dan Rusia pada September 2007 lewat kredit sebesar $ 1 milyar untuk pembelian senjata dari Rusia. Indonesia berencana menambah sejumlah heli AD sebanyak sepuluh Mi-17, lima Mi-35Ms.




MOSCOW - Russia has delivered three Mi-35M Hind assault helicopters to Indonesia, a military source said on Thursday (23/9).

Russia signed an agreement with Indonesia in September 2007 to provide a $1 billion credit line to the Southeast Asian country for Russian weapons purchases. Indonesia planned to buy ten Mi-17 transport helicopters, five Mi-35Ms, six Sukhoi fighters and two Kilo-class submarines financed by the credit.

Jakarta became one of Russia's major arms customers in 1999 when the United States tightened an embargo on arms sales to the country over alleged human rights violations.

Washington has since lifted the ban, but Indonesia, the world's most populous Islamic country, continues to turn to Russia for its military hardware imports.

Moscow has already delivered three Su-27SKM fighters to Indonesia as the final part of an August 2007 $300 million deal for six of the Sukhoi fighters.

The agreement followed a 2003 deal on the purchase of four fighter jets by Indonesia from Russia.

The planes will take part in a military parade dedicated to Indonesian Armed Forces Day on October 5.

The Mi-35M is an export version of the Mi-24 Hind that was used extensively in Afghanistan. The Mi-24/35 can be used for transportation, assault and medical evacuation tasks.
Draft Kontrak Pembelian Mi-35

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono menerima kunjungan duta besar RI untuk Rusia Hamid Awaludin, Jum’at (24/7) kemarin, di kantor Dephan, Jakarta. Saat mendampingi tamunya, menhan didampingi Karo Humas Setjen Dephan Brigjen TNI S. Hariyanto dan Karo TU Setjen Dephan Laksma TNI Agus Purwoto.

Maksud kunjungan dubes Rusia kepada menhan kali ini selain menyampaikan perkembangan, situasi dan keadaan politik, ekonomi, pertahanan dan militer di Rusia, juga menegaskan tentang draft kerjama pertahanan RI - Rusia yang saat ini masih dalam proses penyempurnaan.

Dubes RI untuk Rusia juga menyampaikan tentang draft kerjasama Belarus yang sudah mendapat respons positif dari pemerintah Republik Belarusia salah satu negara di Eropa Timur. Dan menurut dubes RI untuk Rusia diperkirakan presiden Republik Belarus akan mengunjungi Indonesia pada awal tahun 2010 dan kemungkinan pada bulan Oktober tahun depan akan dibentuk joint commision antara RI – Belarus di Jakarta.

Ditambahkannya bahwa dalam waktu dekat akan segera dikirim draft kontrak helikopter tempur TNI AD jenis MI-35. Pemerintah Rusia berharap draft kontrak helikopter MI-35 tersebut dapat dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia untuk selanjutnya dapat segera ditandatangani kedua negara.

Persenjataan Mi-35P TNI AD

JAKARTA - Khusus buat all brothers reader blog Alutsista. Berikut hasil scan foto-foto persenjataan yang dimiliki skuadron tempur Penerbad yang diambil dari majalah internal Ditpalad, Asnik edisi Juli 2005. ©alutsista


Mi-35P TNI AD

Kanon multilaras 23mm

Rudal anti-tank AT-9 Attaka 130mm (kanan), dan chaf-flare (tengah)

Roket 80mm

Friday, March 13, 2009

Penerbad Mi-35 Hind-E




Mi-35 adalah versi ekspor dari Mi-24 'Hind-E' (NATO code, merupakan helikopter tempur dan pengangkut buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya.

Pilot Soviet menyebut helikopter ini letayushiy tank, yang artinya "tank terbang". Nama julukan lazim lainnnya adalah Krokodil (Buaya), karena bentuk dan warna kamuflasenya.

Helikopter ini dikembangkan berdasarkan Mil Mi-8, yaitu dengan dengan dua mesin turboshaft yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu, versi D dan selanjutnya memiliki kokpit ganda berbentuk gelembung yang membuatnya mudah dikenali.

Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek, yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7 mm.

Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC (Nuclear, Biological, Chemical). Mi-24 menggunakan tiga roda pendaratan yang dapat dimasukkan ke dalam badan. Sebagai helikopter multifungsi angkut dan tempur, Mi-24 belum memiliki helikopter pesaing yang sejenis dari negara NATO. ©alutsista
Karakteristik umum
• Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
• Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
• Panjang: 17,5 m (57 ft 4 in)
• Diameter baling-baling: 17,3 m (56 ft 7 in)
• Rentang Sayap: 6,5 m)
• Tinggi: 6,5 m (21 ft 3 in)
• Area piringan: 235 m² (2.529,52 ft²)
• Berat kosong: 8.500 kg (18.740 lb)
• Berat maksimum lepas landas: 12.000 kg (26.455 lb)
• Mesin: 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing

Performa
• Kecepatan maksimum: 335 km/h (208 mph)
• Jarak jangkau: 450 km (280 miles)
• Atap servis: 4.500 m (14.750 ft)



 Persenjataan
• GSH-30mm multi-barrel machinegun
• 1500 kg bom
• 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
• 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
• 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod) atau
• 4× tangki bahan bakar eksternal